ayo ngebahas hidupnya si Kurt Cobain yuk ...
gua sengaja namain thread ini Heavier Than Hell, beda dari judul biografinya Heavier Than Heaven, karena banyak hal yang gak keinget dari buku ini [maklum bacanya udah lama banget pren], dan ngebahasnya dari berbagai sumber, plus emang hidupnya Cobain kalo gua liat emang beneran kayak neraka.
jadi ya gue ngebahasnya yang keinget aja ... ntar mungkin bisa ditambahin sama Aan soal sisi sejarah karir musiknya atau yang laen laen ... dan ntar kalo keinget lagi gua tambahin lagi ...
sekedar catatan ... buku Heavier Than Heaven teramat sangat direferensikan buat anak anak muda yang besar dan tumbuh dewasa di akhir dekade 80an hingga pertengahan dekade 90an dimana grunge dan kehidupan bohemian teramat sangat meracuni kehidupan di seluruh dunia. Dan salah satu tokohnya adalah Kurt Cobain yang pentolannya Nirvana itu, yang kemudian menjadi pahlawan masa remaja bagi kebanyakan anak anak muda di berbagai belahan dunia pada waktu itu, salah satunya ya gue sendiri.
Kurt Cobain lahir, hidup dan dibesarkan di pinggiran kota Seattle, dengan nama Kurt Donald Cobain.
Masa kecil hidupnya pada awalnya cukup menyenangkan, sesuai dengan hidup kebanyakan anak kecil pada masanya. Orang tuanya sendiri termasuk tipikal common people di Amerika, pekerja kelas menengah, dengan gaya hidup biasa, dandanan biasa ... seperti ayahnya yang selalu bergaya ala Buddy Holly. Pada intinya salah satu fase Kurt masa kecil adalah Kurt yang bahagia yang doyan musik pop dan hal hal populer lainnya. Namun dalam keluarga besar Kurt sendiri sudah membawa benih benih suicide. Beberapa kerabatnya, salah satunya yaitu paman si Kurt sendiri meninggal dengan cara menembak kepalanya memakai shoot gun. Dan kelak fenomena ini dikatakan oleh Kurt sebagai suicide gen.
Keluarga Kurt Cobain ini kemudian mengalami perceraian, sebuah fenomena besar yang cukup mengubah kejiwaan Kurt Cobain secara mendalam. Bahkan sebelumnya Kurt dan adik perempuannya sering menyaksikan ayah dan ibunya berantem. Hal hal tersebut berimbas kepada kejiwaan si Kurt kecil, dimana kemudian ia memendam traumatis mendalam terhadap ayahnya [kelak terdapat sebuah lagu Nirvana tentang ayah si Cobain yaitu Been a Soon], dan juga menderita apa yang sering dibilang orang psikologi Histeria Complex. Bagi seorang penderita trauma kejiwaan seperti ini, akan sangat wajar jika kemudian Kurt di masa depannya sering berbohong baik kepada publik maupun secara personal. Karena kebohongan ini adalah salah satu self defense mechanism dari dirinya. Salah satu lagu Nirvana yang benar benar mencerminkan trauma mental si Cobain yaitu Lithium [yg merupakan obat penenang penyakit manic depressivenya] dan juga Rape Me.
Disinilah si Kurt mulai mengalami manic depressive, lebih pendiam, tertutup [dimana dia lebih banyak terbuka untuk berbicara hanya kepada beberapa teman terdekatnya salah satunya si Kris Novoselic, bassistnya Nirvana sekaligus temen SMA dan juga kepada si Puff, kucing hitam piaraannya yang kemudian hilang]. Dan ketika menginjak remaja, Kurt mulai mengalami masa masa berantakan dalam hidupnya. Ia memang tinggal dengan ibunya, namun lebih sering lagi tinggal bersama teman temannya dalam sebuah rumah kontrakan kumuh di pinggiran kota Seattle. Ia sendiri adalah seorang yang putus sekolah. Ia menghabiskan hari dengan bercanda bersama teman temannya, mabuk dengan menggunakan berbagai hal hal yang ditemuinya [bayangkan sendiri ya], serta bekerja sebagai pembersih kolam renang dan kandang anjing. Kurt yang mulanya adalah seorang poppies, kemudian mulai mendengarkan musik metal sebagai bentuk sublimasi kemarahannya. Dan di kemudian hari karena berbagai hal, ia membenci musik metal dan kemudian terjebak untuk hidup bohemian di kultur punk. Berbagai pengaruh musik dalam hidupnya seperti hal2 sentimentil ala poppies, distorsi berat dan kemarahan ala metal, dan pemberontakan dan kebebasan ala kaum punk, yang di kemudian hari mengental dalam lagu lagu Nirvana, dan menjadi salah satu ciri khas yang memaksa kaum kritisi musik Inggris menyebutnya sebagai "grunge" [bahasa Jermannya berarti babi]. Dan di buku More Than Noise - Philosophy of Punk, menuliskan bahwa Nirvana adalah produk akhir dari kultur punk yang sebenar benarnya [dan gue ngakuin hal itu, karena secara kultural, semenjak itu gak ada lagi punk yang bener bener punk di Amerika]
Tetapi bakat seni yang mengalir dalam darahnya tidak pernah diam. Saat masih bersekolah dulu, Kurt selalu mendapat nilai yang baik untuk mata pelajaran seni. Bahkan ketika ia tinggal di sebuah rumah petak bersama pacarnya yang pertama yaitu Molly [ini juga akan jadi judul lagu yaitu Molly's Lips], ia selalu membuat artwork dan kolase yang ditempelkan di tembok tembok rumah. Gua inget dari buku biografinya, artwork si Kurt ini emang terbilang aneh, yaitu kolase gambar gambar alien, ufo, potongan mayat, dll. Dan tidak jarang Molly suka iseng terhadap artwork2 si Kurt yaitu dengan menambahkan pesan pesan pribadi dan sentimentil kedalam artwork si Kurt seperti "wake up cutie, do washing & take our clothes to laundry, and don't forget ... tonight we must make love" hahaha. Btw bakat seni inilah yang membuatnya tetap menulis lagu dan dimainkan bersama teman temannya. Kesempatan bermain pertama datang kemudian di salah satu bar kecil di pusat kota Seattle. Disini hanya 4 orang yang menonton si Kurt, mereka bingung si Kurt dkk mainin apaan [saking aneh dan tidak populer banget jenis musiknya], dan hanya bengong saja ketika Kurt melakukan aksi panggung yang di kemudian hari dikenal sebagai "stage diving" [melompat dari panggung dan buang diri kearah penonton], sehingga hasilnya bisa ketebak yaitu Kurt Cobain yang badannya ceking kayak gue mukanya jadi babak belur karena ngehantam lantai beton yang keras.
Namun mereka tetap berniat untuk terus ngeband. Waktu itu emang namanya belum jadi Nirvana, lupa gue apa namanya, soalnya aneh banget namanya ... dicari di kamus juga ga bakalan ada, karena kalo gak salah itu kata kata biasa yang suku2 katanya dibolak balik dan dituker tuker, pokoknya jadinya aneh banget. Namun seringnya mereka bermain, salah satunya di Olympia Stadium di pusat kota Seattle, cukup membesarkan mereka. Btw, disini mereka pernah hampir maen bareng Van Halen, maksudnya si Eddie Van Halen lagi mabuk ngajak si Kurt jam session, namun si Kurt udah illfeel sama Van Halen gara gara dulu dia pengen jam session tapi dicuekin, dan akhirnya si Van Halen yang kesohor dicuekin dan ditinggal mabok. Sekedar catatan juga, kalo pengen tau Olympia Stadium kayak apa, coba tonton klipnya Nirvana yang Smells Like Teen Spirit.
Mereka baru mulai mikirin nama band secara serius, ketika seorang produser dari Sub Pop Record menawarkan untuk membidani kelahiran album mereka. Dan si Cobainlah yang mengusulkan nama Nirvana, yang merupakan bentuk ketertarikannya terhadap pemahaman Buddha. Sekedar catatan juga bentuk lain ketertarikannya terhadap paham Buddha itu, yaitu ia menamakan teman imajinernya Boddhah. Tapi bukan Cobain namanya kalo gak doyan becandaan dengan nama dan istilah. Bahkan ketika album mereka selese direkam dan dimixing, baru Cobain dapet nama buat judul albumnya yaitu Bleach. Nama Bleach ini jangan dianggap serius artinya, karena cuman sebuah tulisan di signboard yang dibaca Cobain sewaktu mereka ngelakuin perjalanan ke Washington [kalo gak salah sih Washington] untuk ngurusin albumnya.
Eniwei, gua ga akan panjang lebar ngebahas karir musik Cobain dkk, tapi lebih ke hal hal personal aja dalam hidupnya Kurt Cobain.
Yang jelas semenjak Bleach nongol, perhatian dunia mulai beralih ke dirinya, dan si Cobain kemudian semakin dalam terjun dalam kehidupan punk. Pada fase ini, Cobain putus sama Molly. Kalo boleh disimpulkan, sebenarnya si Molly adalah tipe cewe yang selera Cobain dalam segala hal, kecuali bahwa Molly sebelumnya nggak pernah ngalamin kehidupan berantakan kayak Cobain. Dan perbedaan ini cukup signifikan bagi hubungan mereka, sampe akhirnya putus. Sebelum ngebahas lebih lanjut, sekedar catatan, saat Cobain masih sama Molly, mereka pernah nonton video striptease, dimana Cobain tertarik kepada si penari stripteasenya yang di kemudian hari dikenal sebagai istrinya Cobain yaitu Cortney Love. Ok lanjut lagi.
Pasca Cobain putus sama si Molly, ada sebuah ilusi dalam pikiran bawah sadar Cobain yang ngomong kalo ia harus dapet cewe yang lebih baik dari Molly dalam artian seseorang yang juga bohemian. Dan ilusi ini terwujud dalam sosok perempuan vokalisnya band punk rock cewek yaitu Bikini Kill. Gue lupa sapa namanya, tapi yang jelas disini gara gara si Cobain pacaran ma tuh cewek, ada beberapa lagu Nirvana yang ditulis. Yang terkenal yaitu Smells Like Teen Spirit, yang aslinya nyeritain bau keringet / bau tubuh [feromon] dan parfum pacarnya si Cobain yang mereknya Teen Spirit. Lagu lagu lain yang ditulis pada saat itu antara lain yaitu Moist, dan Vagina apa gitu [lupa gue].
Namun imbas Cobain jadi artis terkenal vs pemikiran pemberontakan ala punk, kemudian berakibat juga kepada hubungannya sama ceweknya. Seperti kita tahu bahwa Nirvana dalam album Nevermind sangat meledak dan mendunia, sementara pemikiran punk itu sangat anti kapitalis, dan kemudian ceweknya si Cobain itu punker beneran. Repot kan ... hahaha. Sekedar catatan kecil ... salah satu akibat ketenaran Cobain adalah saat Nirvana maen di Washington ada beberapa orang negro yang minta tanda tangannya Cobain. Dan bagi Cobain ini ajaib, dan bisa bikin dia ketawa lebar, karena negro yang beda jauh kulturnya sama kaum bohemian punk bisa doyan lagu lagu kerasnya Nirvana.
Pasca putus sama si vokalisnya Bikini Kill, Cobain ngelakuin pelampiasan ke [lupa sapa namanya] yang merupakan cewe tipikal common people di kota Seattle. Ada sebuah ilusi alam bawah sadar sebagai akibat retaknya hubungan Cobain sama ceweknya dan juga sama kultur punk. Ilusi itu ngomong kalo Kurt Cobain adalah orang biasa yang juga berhak dengan kehidupan biasa yang kemudian terwujud dalam sosok si cewek itu yang juga adalah penggemar Nirvana semenjak kemunculan pertama mereka di Olimpia Stadium. Tapi yang jelas Cobain gak bertahan lama sama si cewek ini, karena tau ndirilah ... common people mana nyambung secara personal sama bohemian grunge berantakan.
Pertemuan pertama Cobain dengan Courtney Love terjadi pada salah satu tur Nirvana. Disitu Hole [bandnya Courtney] tampil sebagai pembuka. Gue inget cara mereka kenalan unik banget, dimana Cobain yang badannya cungkring itu musti berantem [dalam arti sebenarnya] sama Courtney yang badannya lebih bongsor ketimbang Cobain saat Courtney ngebecandain Cobain di backstage. Dan disitu si Cobain berantem ala wrestling sama Courtney, cuman untuk bisa kenalan aja. Hahahaha ... lucu banget ... unik dan keren.
Eniwei ... masa masa Kurt Cobain ngejar si Courtney ini menjadi salah satu awal penyebab bentrok personal antara Cobain & Nirvana versus Billy Corgan dan Smashing Pumpkins. Hal ini karena Cobain yang beneran suka ama Courtney [dimulai semenjak Cobain pertama kali nonton video stripteasenya Courtney] musti jadi rivalnya Billy Corgan yang duluan kenal Courtney dan pengen ngejadiin Courtney sekedar grupisnya Smashing Pumpkins. Dan Courtney ini sebenarnya gak jauh beda sama si Molly, kecuali dalam hal bahwa Courtney Love pernah ngalamin kehidupan berantakan yang kurang lebih sama kayak hidupnya Cobain. Dan persamaan inilah yang bikin Cobain ngerasa bener bener diterima seutuhnya sebagai manusia. Semenjak saat itu mereka emang pacaran, dan kadang cara cara mereka berkomunikasi itu sangat aneh. Pernah gak kalian pacaran trus ngungkapin perasaan pake tuker tukeran potongan rambut sama surat cinta sama pasangan kalian ? Gak yakin deh ... paling banter kalian tuker tukeran posisi ML ... Hahaha ... Btw keanehan ini dialamin Cobain sama Courtney. Potongan rambut blondenya Cobain sama potongan rambut blondenya Courtney dituker tuker gitu saat mereka cuman bisa komunikasi jarak jauh karena kesibukan band mereka. Bahkan keanehan keanehan hubungan mereka ini berlanjut juga saat mereka menikah. Cobain pernah ngomong saat diinterview sama majalah [Rolling Stone kalo gak salah] ... dan dia ngomong "Courtney is the greatest bitch that i wanna fuck everyday". Ini adalah salah satu cara Cobain untuk ngomong kalo dia mau resmi nikahin si Courtney.
Dan memang Courtney ini menyita perhatian si Cobain. Saat mereka udah nikah, di salah satu tur Nirvana, di kamar hotel pasca manggung. Disitu Cobain ngusir temennya yang pengen ngajakin mabuk pake heroin [dan kemudian menyebut Courtney sebagai monster dengan busana g-string], bahkan juga cleaning service hotel yang pengen beresin kamar. Di depan pintu kamar hotel mereka dikasih tulisan Cobain yaitu Go Out, We're Fuck !!!
Album In Utero merupakan sebuah perjalanan panjang dan penuh menyimpan transisi hidup si Cobain. Dari bayi kecil yang penuh kemarahan dan berenang dalam dunia industri penuh gelimang uang [lihat sampul albumnya Nevermind] hingga kepada sebuah bentuk kedewasaan dan pengakuan diri Cobain yang tidak mampu melawan dunia, serta berharap untuk tidak pernah dilahirkan [lihat sampul albumnya In Utero]. Banyak lirik lirik keren dalam lagu lagu di album In Utero, kayak Lithium yang ngomong soal manic depressive si Cobain, Rape Me soal traumaticnya si Cobain, dan salah satu yang paling jenius adalah Heartshaped Box. Heartshaped Box adalah cara paling aneh dan paling cerdas dari Cobain buat ngomong sayang sama si Courtney. Kalo gak percaya baca aja liriknya. Bahkan dalam album ini, pada penggarapan video klip [Lithium kalo gak salah inget] ada salah satu tata cara artistik baru dalam pengambilan gambar yang diperkenalkan oleh Cobain. Yaitu si Cobain membenturkan diri ke kamera, atau Cobain lewat tali dan alat alat tertentu menarik kamera agar membentur dirinya. Sinting kan ... tapi asli keren ... gua pernah nyoba cara ini ... hehehe.
Album ini meledak dan oleh kritikus musik disebut merupakan salah satu album paling jenius dalam sejarah musik. Sekaligus juga penanda mulai dekadensi Nirvana dalam sejarah musik mereka. Disini kecanduan heroin Cobain semakin parah, bahkan masuk level tak tersembuhkan. Tercatat disini ia mulai keluar masuk panti rehabilitasi, namun tetap gak sembuh sembuh. Ada satu hal yang lucu yang terjadi saat ia di panti rehab. Nirvana yang biasa jadi perusuh konsernya GNR bahkan sering ngerusakin alatnya GNR dan berantem sama Axl dan Duff, saat mereka sama sama masuk di panti rehab, malahan becandaan bareng. Goblok ... hahaha. Btw traumatic mentalnya Cobain juga semakin meningkat karena ingatan ingatan personal masa lalu yang selalu muncul saat Cobain make narkoba. Drugs don't works anymore ... and Drugs isn't heaven anymore ... Bahkan Cobain seringkali sensitif sama hal hal kecil dalam kehidupan sehari hari. Contohnya saat tidak sengaja ia melihat seekor kucing hitam melintas di jalan, ia teringat sama Puff, kucing piaraan sekaligus teman bicara di masa kecilnya yang hilang. Dan kalo udah gini, ia bisa merenung berjam jam dan inget masa masa lalu yang laen laennya. Pada fase ini, Kris Novoselic dan Dave Grohl sudah mencium tanda bahwa Nirvana akan bubar. Dan memang semenjak ini Nirvana mengalami kemunduran dan puncaknya adalah saat Cobain meninggal.
Sebab utama Cobain meninggal sendiri buat gue gak seperti yang pernah ditulis majalah Hai yang ngomong Cobain bunuh diri karena mentalnya gak bisa nerima kenyataan keterkenalannya dia. Tapi buat gue Cobain meninggal karena traumatic mentalnya yang semakin parah dan diperparah oleh kecanduan heroinnya yang udah tak tersembuhkan. Cobain sendiri sering ngomong ke Courtney kalo dia udah gak kuat sama penderitaannya. Dan emang bener, berapa hari menjelang Cobain bunuh diri, Cobain menghilang, baik dari keluarganya [si Courtney dan Frances Bean, anaknya], dari Nirvana, dan dari pers. Bahkan yang nyariin gak cuman keluarga, malahan orang yang pernah berseteru sama Cobain yaitu Duff McKagan [bassistnya GNR] ikut bantu nyariin Cobain juga. Hingga kemudian mereka menemukan Cobain udah jadi mayat di rumahnya. Tata cara bunuh diri Cobain sendiri masih misterius, namun investigasi aparat setempat menyebutkan bahwa sebelum Cobain menembak kepalanya dengan senapan shoot gun, ia memakai heroin, menuliskan surat surat personal salah satunya untuk teman imajiner Cobain yaitu Bhoddah, memutar piringan hitam lagu REM yaitu Man on The Moon, dan kemudian ... bang !!! ... you're dead.
Saat ditemukan, jasad Cobain udah membusuk, salah satu sisi tengkoraknya hancur lebur oleh peluru kaliber 9 mm, dan wajah gantengnya hampir tidak bisa dikenali lagi. Namun yang jelas kematiannya tidak hanya bikin Courtney Love meraung raung diatas jasadnya, namun juga semua orang orang terdekat Cobain juga kehilangan. Dari kedua orang tua Cobain, adik perempuannya, kemudian Kris Novoselic, Dave Grohl dan kawan kawan, serta mantan pacar Cobain yaitu Molly yang datang dan berduka di upacara pemakaman Kurt Cobain. Bahkan disini Kris Novoselic sempat mengatakan sebuah pidato singkat pelepasan yang intinya mengenang Cobain. Kata kata Kris Novoselic yang terkenal ini yaitu [kalo gak salah inget lho] "If You Have a Heart and You can play guitar, Then I'ts gonna be a great song". Kemudian kata kata inilah yang jadi quote memorial terhadap karir musik Kurt Cobain. Bahkan pasca meninggalnya Cobain ini, banyak remaja di berbagai belahan dunia yang selain berduka, juga ikutan bunuh diri karena mereka merasa kehilangan pahlawan mereka. Tercatat paling banyak di Australia, dimana hampir sekitar 1000 remaja bunuh diri dalam kurun waktu sebulan semenjak Cobain meninggal.
Ngeliat hidupnya Cobain, entah lewat berbagai buku, artikel ataupun video video dan footages2, buat gue gak cuman ngeliat pahlawan idola masa remaja gue. Tapi juga ngeliat sisi sisi lain dalam hidupnya Cobain. Sisi sisi gelap dan terang Cobain sebagai manusia yang tumbuh dan besar dalam cermin rusak peradaban dunia. Sisi sisi gelap dan terang hidup Kurt Cobain yang bikin gue mikir dan merenung, bahwa ini juga cerminan diri gue sendiri pada masa lalu [minimal dalam beberapa sisi personal hidupnya Cobain]. Dan seandainya gue seleb terkenal kayak Cobain, mungkin sebelum tanggal 5 oktober kemaren, udah bunuh diri deh gue ... dan masuk kedalam lingkaran bodoh bernama suicidal group of 27 y o celebrities ... barengan Cobain, Hendrix, Morrison dan Joplin ... hahaha ...
eniwei ... kalo emang pengen tau lebih lanjut soal Cobain bisa baca buku biografinya yaitu Heavier Than Heaven, atau nonton dvd boxsetnya With The Lights Out atau filmnya yaitu The Last Days, dll. Disitu selaen ngerti soal hidupnya Cobain, juga tentang sejarah karir bermusik Nirvana dan juga sejarah besar dalam dunia musik yang bernama Grunge & Seattle Sound.
read more “Ngebahas hidup KUrt.CoBain”
gua sengaja namain thread ini Heavier Than Hell, beda dari judul biografinya Heavier Than Heaven, karena banyak hal yang gak keinget dari buku ini [maklum bacanya udah lama banget pren], dan ngebahasnya dari berbagai sumber, plus emang hidupnya Cobain kalo gua liat emang beneran kayak neraka.
jadi ya gue ngebahasnya yang keinget aja ... ntar mungkin bisa ditambahin sama Aan soal sisi sejarah karir musiknya atau yang laen laen ... dan ntar kalo keinget lagi gua tambahin lagi ...
sekedar catatan ... buku Heavier Than Heaven teramat sangat direferensikan buat anak anak muda yang besar dan tumbuh dewasa di akhir dekade 80an hingga pertengahan dekade 90an dimana grunge dan kehidupan bohemian teramat sangat meracuni kehidupan di seluruh dunia. Dan salah satu tokohnya adalah Kurt Cobain yang pentolannya Nirvana itu, yang kemudian menjadi pahlawan masa remaja bagi kebanyakan anak anak muda di berbagai belahan dunia pada waktu itu, salah satunya ya gue sendiri.
Kurt Cobain lahir, hidup dan dibesarkan di pinggiran kota Seattle, dengan nama Kurt Donald Cobain.
Masa kecil hidupnya pada awalnya cukup menyenangkan, sesuai dengan hidup kebanyakan anak kecil pada masanya. Orang tuanya sendiri termasuk tipikal common people di Amerika, pekerja kelas menengah, dengan gaya hidup biasa, dandanan biasa ... seperti ayahnya yang selalu bergaya ala Buddy Holly. Pada intinya salah satu fase Kurt masa kecil adalah Kurt yang bahagia yang doyan musik pop dan hal hal populer lainnya. Namun dalam keluarga besar Kurt sendiri sudah membawa benih benih suicide. Beberapa kerabatnya, salah satunya yaitu paman si Kurt sendiri meninggal dengan cara menembak kepalanya memakai shoot gun. Dan kelak fenomena ini dikatakan oleh Kurt sebagai suicide gen.
Keluarga Kurt Cobain ini kemudian mengalami perceraian, sebuah fenomena besar yang cukup mengubah kejiwaan Kurt Cobain secara mendalam. Bahkan sebelumnya Kurt dan adik perempuannya sering menyaksikan ayah dan ibunya berantem. Hal hal tersebut berimbas kepada kejiwaan si Kurt kecil, dimana kemudian ia memendam traumatis mendalam terhadap ayahnya [kelak terdapat sebuah lagu Nirvana tentang ayah si Cobain yaitu Been a Soon], dan juga menderita apa yang sering dibilang orang psikologi Histeria Complex. Bagi seorang penderita trauma kejiwaan seperti ini, akan sangat wajar jika kemudian Kurt di masa depannya sering berbohong baik kepada publik maupun secara personal. Karena kebohongan ini adalah salah satu self defense mechanism dari dirinya. Salah satu lagu Nirvana yang benar benar mencerminkan trauma mental si Cobain yaitu Lithium [yg merupakan obat penenang penyakit manic depressivenya] dan juga Rape Me.
Disinilah si Kurt mulai mengalami manic depressive, lebih pendiam, tertutup [dimana dia lebih banyak terbuka untuk berbicara hanya kepada beberapa teman terdekatnya salah satunya si Kris Novoselic, bassistnya Nirvana sekaligus temen SMA dan juga kepada si Puff, kucing hitam piaraannya yang kemudian hilang]. Dan ketika menginjak remaja, Kurt mulai mengalami masa masa berantakan dalam hidupnya. Ia memang tinggal dengan ibunya, namun lebih sering lagi tinggal bersama teman temannya dalam sebuah rumah kontrakan kumuh di pinggiran kota Seattle. Ia sendiri adalah seorang yang putus sekolah. Ia menghabiskan hari dengan bercanda bersama teman temannya, mabuk dengan menggunakan berbagai hal hal yang ditemuinya [bayangkan sendiri ya], serta bekerja sebagai pembersih kolam renang dan kandang anjing. Kurt yang mulanya adalah seorang poppies, kemudian mulai mendengarkan musik metal sebagai bentuk sublimasi kemarahannya. Dan di kemudian hari karena berbagai hal, ia membenci musik metal dan kemudian terjebak untuk hidup bohemian di kultur punk. Berbagai pengaruh musik dalam hidupnya seperti hal2 sentimentil ala poppies, distorsi berat dan kemarahan ala metal, dan pemberontakan dan kebebasan ala kaum punk, yang di kemudian hari mengental dalam lagu lagu Nirvana, dan menjadi salah satu ciri khas yang memaksa kaum kritisi musik Inggris menyebutnya sebagai "grunge" [bahasa Jermannya berarti babi]. Dan di buku More Than Noise - Philosophy of Punk, menuliskan bahwa Nirvana adalah produk akhir dari kultur punk yang sebenar benarnya [dan gue ngakuin hal itu, karena secara kultural, semenjak itu gak ada lagi punk yang bener bener punk di Amerika]
Tetapi bakat seni yang mengalir dalam darahnya tidak pernah diam. Saat masih bersekolah dulu, Kurt selalu mendapat nilai yang baik untuk mata pelajaran seni. Bahkan ketika ia tinggal di sebuah rumah petak bersama pacarnya yang pertama yaitu Molly [ini juga akan jadi judul lagu yaitu Molly's Lips], ia selalu membuat artwork dan kolase yang ditempelkan di tembok tembok rumah. Gua inget dari buku biografinya, artwork si Kurt ini emang terbilang aneh, yaitu kolase gambar gambar alien, ufo, potongan mayat, dll. Dan tidak jarang Molly suka iseng terhadap artwork2 si Kurt yaitu dengan menambahkan pesan pesan pribadi dan sentimentil kedalam artwork si Kurt seperti "wake up cutie, do washing & take our clothes to laundry, and don't forget ... tonight we must make love" hahaha. Btw bakat seni inilah yang membuatnya tetap menulis lagu dan dimainkan bersama teman temannya. Kesempatan bermain pertama datang kemudian di salah satu bar kecil di pusat kota Seattle. Disini hanya 4 orang yang menonton si Kurt, mereka bingung si Kurt dkk mainin apaan [saking aneh dan tidak populer banget jenis musiknya], dan hanya bengong saja ketika Kurt melakukan aksi panggung yang di kemudian hari dikenal sebagai "stage diving" [melompat dari panggung dan buang diri kearah penonton], sehingga hasilnya bisa ketebak yaitu Kurt Cobain yang badannya ceking kayak gue mukanya jadi babak belur karena ngehantam lantai beton yang keras.
Namun mereka tetap berniat untuk terus ngeband. Waktu itu emang namanya belum jadi Nirvana, lupa gue apa namanya, soalnya aneh banget namanya ... dicari di kamus juga ga bakalan ada, karena kalo gak salah itu kata kata biasa yang suku2 katanya dibolak balik dan dituker tuker, pokoknya jadinya aneh banget. Namun seringnya mereka bermain, salah satunya di Olympia Stadium di pusat kota Seattle, cukup membesarkan mereka. Btw, disini mereka pernah hampir maen bareng Van Halen, maksudnya si Eddie Van Halen lagi mabuk ngajak si Kurt jam session, namun si Kurt udah illfeel sama Van Halen gara gara dulu dia pengen jam session tapi dicuekin, dan akhirnya si Van Halen yang kesohor dicuekin dan ditinggal mabok. Sekedar catatan juga, kalo pengen tau Olympia Stadium kayak apa, coba tonton klipnya Nirvana yang Smells Like Teen Spirit.
Mereka baru mulai mikirin nama band secara serius, ketika seorang produser dari Sub Pop Record menawarkan untuk membidani kelahiran album mereka. Dan si Cobainlah yang mengusulkan nama Nirvana, yang merupakan bentuk ketertarikannya terhadap pemahaman Buddha. Sekedar catatan juga bentuk lain ketertarikannya terhadap paham Buddha itu, yaitu ia menamakan teman imajinernya Boddhah. Tapi bukan Cobain namanya kalo gak doyan becandaan dengan nama dan istilah. Bahkan ketika album mereka selese direkam dan dimixing, baru Cobain dapet nama buat judul albumnya yaitu Bleach. Nama Bleach ini jangan dianggap serius artinya, karena cuman sebuah tulisan di signboard yang dibaca Cobain sewaktu mereka ngelakuin perjalanan ke Washington [kalo gak salah sih Washington] untuk ngurusin albumnya.
Eniwei, gua ga akan panjang lebar ngebahas karir musik Cobain dkk, tapi lebih ke hal hal personal aja dalam hidupnya Kurt Cobain.
Yang jelas semenjak Bleach nongol, perhatian dunia mulai beralih ke dirinya, dan si Cobain kemudian semakin dalam terjun dalam kehidupan punk. Pada fase ini, Cobain putus sama Molly. Kalo boleh disimpulkan, sebenarnya si Molly adalah tipe cewe yang selera Cobain dalam segala hal, kecuali bahwa Molly sebelumnya nggak pernah ngalamin kehidupan berantakan kayak Cobain. Dan perbedaan ini cukup signifikan bagi hubungan mereka, sampe akhirnya putus. Sebelum ngebahas lebih lanjut, sekedar catatan, saat Cobain masih sama Molly, mereka pernah nonton video striptease, dimana Cobain tertarik kepada si penari stripteasenya yang di kemudian hari dikenal sebagai istrinya Cobain yaitu Cortney Love. Ok lanjut lagi.
Pasca Cobain putus sama si Molly, ada sebuah ilusi dalam pikiran bawah sadar Cobain yang ngomong kalo ia harus dapet cewe yang lebih baik dari Molly dalam artian seseorang yang juga bohemian. Dan ilusi ini terwujud dalam sosok perempuan vokalisnya band punk rock cewek yaitu Bikini Kill. Gue lupa sapa namanya, tapi yang jelas disini gara gara si Cobain pacaran ma tuh cewek, ada beberapa lagu Nirvana yang ditulis. Yang terkenal yaitu Smells Like Teen Spirit, yang aslinya nyeritain bau keringet / bau tubuh [feromon] dan parfum pacarnya si Cobain yang mereknya Teen Spirit. Lagu lagu lain yang ditulis pada saat itu antara lain yaitu Moist, dan Vagina apa gitu [lupa gue].
Namun imbas Cobain jadi artis terkenal vs pemikiran pemberontakan ala punk, kemudian berakibat juga kepada hubungannya sama ceweknya. Seperti kita tahu bahwa Nirvana dalam album Nevermind sangat meledak dan mendunia, sementara pemikiran punk itu sangat anti kapitalis, dan kemudian ceweknya si Cobain itu punker beneran. Repot kan ... hahaha. Sekedar catatan kecil ... salah satu akibat ketenaran Cobain adalah saat Nirvana maen di Washington ada beberapa orang negro yang minta tanda tangannya Cobain. Dan bagi Cobain ini ajaib, dan bisa bikin dia ketawa lebar, karena negro yang beda jauh kulturnya sama kaum bohemian punk bisa doyan lagu lagu kerasnya Nirvana.
Pasca putus sama si vokalisnya Bikini Kill, Cobain ngelakuin pelampiasan ke [lupa sapa namanya] yang merupakan cewe tipikal common people di kota Seattle. Ada sebuah ilusi alam bawah sadar sebagai akibat retaknya hubungan Cobain sama ceweknya dan juga sama kultur punk. Ilusi itu ngomong kalo Kurt Cobain adalah orang biasa yang juga berhak dengan kehidupan biasa yang kemudian terwujud dalam sosok si cewek itu yang juga adalah penggemar Nirvana semenjak kemunculan pertama mereka di Olimpia Stadium. Tapi yang jelas Cobain gak bertahan lama sama si cewek ini, karena tau ndirilah ... common people mana nyambung secara personal sama bohemian grunge berantakan.
Pertemuan pertama Cobain dengan Courtney Love terjadi pada salah satu tur Nirvana. Disitu Hole [bandnya Courtney] tampil sebagai pembuka. Gue inget cara mereka kenalan unik banget, dimana Cobain yang badannya cungkring itu musti berantem [dalam arti sebenarnya] sama Courtney yang badannya lebih bongsor ketimbang Cobain saat Courtney ngebecandain Cobain di backstage. Dan disitu si Cobain berantem ala wrestling sama Courtney, cuman untuk bisa kenalan aja. Hahahaha ... lucu banget ... unik dan keren.
Eniwei ... masa masa Kurt Cobain ngejar si Courtney ini menjadi salah satu awal penyebab bentrok personal antara Cobain & Nirvana versus Billy Corgan dan Smashing Pumpkins. Hal ini karena Cobain yang beneran suka ama Courtney [dimulai semenjak Cobain pertama kali nonton video stripteasenya Courtney] musti jadi rivalnya Billy Corgan yang duluan kenal Courtney dan pengen ngejadiin Courtney sekedar grupisnya Smashing Pumpkins. Dan Courtney ini sebenarnya gak jauh beda sama si Molly, kecuali dalam hal bahwa Courtney Love pernah ngalamin kehidupan berantakan yang kurang lebih sama kayak hidupnya Cobain. Dan persamaan inilah yang bikin Cobain ngerasa bener bener diterima seutuhnya sebagai manusia. Semenjak saat itu mereka emang pacaran, dan kadang cara cara mereka berkomunikasi itu sangat aneh. Pernah gak kalian pacaran trus ngungkapin perasaan pake tuker tukeran potongan rambut sama surat cinta sama pasangan kalian ? Gak yakin deh ... paling banter kalian tuker tukeran posisi ML ... Hahaha ... Btw keanehan ini dialamin Cobain sama Courtney. Potongan rambut blondenya Cobain sama potongan rambut blondenya Courtney dituker tuker gitu saat mereka cuman bisa komunikasi jarak jauh karena kesibukan band mereka. Bahkan keanehan keanehan hubungan mereka ini berlanjut juga saat mereka menikah. Cobain pernah ngomong saat diinterview sama majalah [Rolling Stone kalo gak salah] ... dan dia ngomong "Courtney is the greatest bitch that i wanna fuck everyday". Ini adalah salah satu cara Cobain untuk ngomong kalo dia mau resmi nikahin si Courtney.
Dan memang Courtney ini menyita perhatian si Cobain. Saat mereka udah nikah, di salah satu tur Nirvana, di kamar hotel pasca manggung. Disitu Cobain ngusir temennya yang pengen ngajakin mabuk pake heroin [dan kemudian menyebut Courtney sebagai monster dengan busana g-string], bahkan juga cleaning service hotel yang pengen beresin kamar. Di depan pintu kamar hotel mereka dikasih tulisan Cobain yaitu Go Out, We're Fuck !!!
Album In Utero merupakan sebuah perjalanan panjang dan penuh menyimpan transisi hidup si Cobain. Dari bayi kecil yang penuh kemarahan dan berenang dalam dunia industri penuh gelimang uang [lihat sampul albumnya Nevermind] hingga kepada sebuah bentuk kedewasaan dan pengakuan diri Cobain yang tidak mampu melawan dunia, serta berharap untuk tidak pernah dilahirkan [lihat sampul albumnya In Utero]. Banyak lirik lirik keren dalam lagu lagu di album In Utero, kayak Lithium yang ngomong soal manic depressive si Cobain, Rape Me soal traumaticnya si Cobain, dan salah satu yang paling jenius adalah Heartshaped Box. Heartshaped Box adalah cara paling aneh dan paling cerdas dari Cobain buat ngomong sayang sama si Courtney. Kalo gak percaya baca aja liriknya. Bahkan dalam album ini, pada penggarapan video klip [Lithium kalo gak salah inget] ada salah satu tata cara artistik baru dalam pengambilan gambar yang diperkenalkan oleh Cobain. Yaitu si Cobain membenturkan diri ke kamera, atau Cobain lewat tali dan alat alat tertentu menarik kamera agar membentur dirinya. Sinting kan ... tapi asli keren ... gua pernah nyoba cara ini ... hehehe.
Album ini meledak dan oleh kritikus musik disebut merupakan salah satu album paling jenius dalam sejarah musik. Sekaligus juga penanda mulai dekadensi Nirvana dalam sejarah musik mereka. Disini kecanduan heroin Cobain semakin parah, bahkan masuk level tak tersembuhkan. Tercatat disini ia mulai keluar masuk panti rehabilitasi, namun tetap gak sembuh sembuh. Ada satu hal yang lucu yang terjadi saat ia di panti rehab. Nirvana yang biasa jadi perusuh konsernya GNR bahkan sering ngerusakin alatnya GNR dan berantem sama Axl dan Duff, saat mereka sama sama masuk di panti rehab, malahan becandaan bareng. Goblok ... hahaha. Btw traumatic mentalnya Cobain juga semakin meningkat karena ingatan ingatan personal masa lalu yang selalu muncul saat Cobain make narkoba. Drugs don't works anymore ... and Drugs isn't heaven anymore ... Bahkan Cobain seringkali sensitif sama hal hal kecil dalam kehidupan sehari hari. Contohnya saat tidak sengaja ia melihat seekor kucing hitam melintas di jalan, ia teringat sama Puff, kucing piaraan sekaligus teman bicara di masa kecilnya yang hilang. Dan kalo udah gini, ia bisa merenung berjam jam dan inget masa masa lalu yang laen laennya. Pada fase ini, Kris Novoselic dan Dave Grohl sudah mencium tanda bahwa Nirvana akan bubar. Dan memang semenjak ini Nirvana mengalami kemunduran dan puncaknya adalah saat Cobain meninggal.
Sebab utama Cobain meninggal sendiri buat gue gak seperti yang pernah ditulis majalah Hai yang ngomong Cobain bunuh diri karena mentalnya gak bisa nerima kenyataan keterkenalannya dia. Tapi buat gue Cobain meninggal karena traumatic mentalnya yang semakin parah dan diperparah oleh kecanduan heroinnya yang udah tak tersembuhkan. Cobain sendiri sering ngomong ke Courtney kalo dia udah gak kuat sama penderitaannya. Dan emang bener, berapa hari menjelang Cobain bunuh diri, Cobain menghilang, baik dari keluarganya [si Courtney dan Frances Bean, anaknya], dari Nirvana, dan dari pers. Bahkan yang nyariin gak cuman keluarga, malahan orang yang pernah berseteru sama Cobain yaitu Duff McKagan [bassistnya GNR] ikut bantu nyariin Cobain juga. Hingga kemudian mereka menemukan Cobain udah jadi mayat di rumahnya. Tata cara bunuh diri Cobain sendiri masih misterius, namun investigasi aparat setempat menyebutkan bahwa sebelum Cobain menembak kepalanya dengan senapan shoot gun, ia memakai heroin, menuliskan surat surat personal salah satunya untuk teman imajiner Cobain yaitu Bhoddah, memutar piringan hitam lagu REM yaitu Man on The Moon, dan kemudian ... bang !!! ... you're dead.
Saat ditemukan, jasad Cobain udah membusuk, salah satu sisi tengkoraknya hancur lebur oleh peluru kaliber 9 mm, dan wajah gantengnya hampir tidak bisa dikenali lagi. Namun yang jelas kematiannya tidak hanya bikin Courtney Love meraung raung diatas jasadnya, namun juga semua orang orang terdekat Cobain juga kehilangan. Dari kedua orang tua Cobain, adik perempuannya, kemudian Kris Novoselic, Dave Grohl dan kawan kawan, serta mantan pacar Cobain yaitu Molly yang datang dan berduka di upacara pemakaman Kurt Cobain. Bahkan disini Kris Novoselic sempat mengatakan sebuah pidato singkat pelepasan yang intinya mengenang Cobain. Kata kata Kris Novoselic yang terkenal ini yaitu [kalo gak salah inget lho] "If You Have a Heart and You can play guitar, Then I'ts gonna be a great song". Kemudian kata kata inilah yang jadi quote memorial terhadap karir musik Kurt Cobain. Bahkan pasca meninggalnya Cobain ini, banyak remaja di berbagai belahan dunia yang selain berduka, juga ikutan bunuh diri karena mereka merasa kehilangan pahlawan mereka. Tercatat paling banyak di Australia, dimana hampir sekitar 1000 remaja bunuh diri dalam kurun waktu sebulan semenjak Cobain meninggal.
Ngeliat hidupnya Cobain, entah lewat berbagai buku, artikel ataupun video video dan footages2, buat gue gak cuman ngeliat pahlawan idola masa remaja gue. Tapi juga ngeliat sisi sisi lain dalam hidupnya Cobain. Sisi sisi gelap dan terang Cobain sebagai manusia yang tumbuh dan besar dalam cermin rusak peradaban dunia. Sisi sisi gelap dan terang hidup Kurt Cobain yang bikin gue mikir dan merenung, bahwa ini juga cerminan diri gue sendiri pada masa lalu [minimal dalam beberapa sisi personal hidupnya Cobain]. Dan seandainya gue seleb terkenal kayak Cobain, mungkin sebelum tanggal 5 oktober kemaren, udah bunuh diri deh gue ... dan masuk kedalam lingkaran bodoh bernama suicidal group of 27 y o celebrities ... barengan Cobain, Hendrix, Morrison dan Joplin ... hahaha ...
eniwei ... kalo emang pengen tau lebih lanjut soal Cobain bisa baca buku biografinya yaitu Heavier Than Heaven, atau nonton dvd boxsetnya With The Lights Out atau filmnya yaitu The Last Days, dll. Disitu selaen ngerti soal hidupnya Cobain, juga tentang sejarah karir bermusik Nirvana dan juga sejarah besar dalam dunia musik yang bernama Grunge & Seattle Sound.